Sabtu, 21 Januari 2012

Teknik Pengumpulan Data Riset

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
       Tujuan setiap ilmu ialah mengumpulkan pengetahuan secara sistematis yang dapat diteliti kembali kebenarannya. Hal ini dapat dicapai melalui observasi, eksperimen dan pemikiran. Dalam pemikiran sudah dicakup pula kritik dan imajinasi.1 Oleh karena itu, untuk mengembangkan ilmu dan agar diperoleh inforomasi yang objektif, akurat, dan lengkap maka diperlukan suatu penelitian.
       Penelitian adalah suatu usaha yang sistematis untuk mengisi kekosongan dalam pengetahuan. Cara  untuk melakukan penelitian yang sederhana atau yang memerlukan banyak peralatan laboratorium pada dasarnya sama. Jika pekerjaan penelitian tidak dilakukan dengan cara yang lazim, maka pekerjaan tersebut hanya dapat digolongkan sebagai suatu cerita populer atau berita saja.2
       Pada dasarnya titik awal  penelitian diawali dengan timbulnya suatu pertanyaan dalam diri kita mengenai keadaan dan persoalan yang terjadi di sekitar kita. Keinginan untuk lebih mengetahui keadaan dan persoalan di sekitar kita itu, mendorong kita untuk melakukan suatu penelitian. Buku-buku dalam perpustakaan dan laboratorium yang baik merupakan pembantu yang mutlak dalam melakukan penelitian.
       Pada dasarnya suatu penelitian memerlukan metode ilmiah yang dapat ditempuh melalui langkah-langkah (1) merumuskan masalah, (2) mengajukan hipotesis, (3) melakukan verifikasi data, dan (4) menarik kesimpulan. Suatu penelitian memerlukan data yang objektif, akurat, dan lengkap.
       Begitu banyak data di sekitar kita, tetapi tidak semua data tersebut menjadi informasi karena tidak semua data dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Oleh karena itu untuk memperoleh data diperlukan metode atau pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian.
1. Talogo, 2003. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, hal.93
2. Tadjudin, 2003.Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, hal.86.

 
 


       Berdasarkan beberapa uraian di atas maka perlu kiranya dilakukan penelaahan terhadap teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian.

B. Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini adalah :
  1. Apa saja dan bagaimana teknik pengumpulan data dalam penelitian ?
  2. Diantara teknik pengumpulan data yang ada, manakah yang paling sesuai digunakan dalam suatu penelitian ?

























BAB II
PEMBAHASAN

A. Macam Teknik Pengumpulan Data dan Prosedurnya
            Tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan dalam penelitian adalah :
1. Observasi
            Metode observasi yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadapa suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra seperti penglihatan, penciuman, peraba.3  Metode observasi digunakan untuk memperoleh keberhasilan pengelolaan yang tidak dapat diungkapkan dengan metode angket yang lainnya, sehingga data yang diperoleh lebih lengkap dan akurat. Pengamatan/observasi yaitu dengan cara penulis melakukan pengamatan langsung untuk mengamati berbagai aktivitas yang dilakukan pimpinan dan manajer perusahaan dalam proses pengelolaan usahanya. Dalam menggunakan teknik observasi yang terpenting adalah mengendalikan pengamatan dan ingatan peneliti, untuk mempermudah pengamatan dalam penelitian digunakan : catatan-catatan, alat elektronik seperti camera, pengamatan, pemusatan pada data-data yang tepat dan menambah bahan persepsi tentang obyek yang diamati.
3. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. hal 133.

 
        Dalam suatu penelitian kuantitatif, maka data observasi biasanya dibuat dalam bentuk angka. Sehingga berdasarkan hasil observasi akan diperoleh data nominal, data skala atau data interval. Sedangkan dalam penelitian kualitatif  teknik observasi dapat dilakukan secara aktif yaitu peneliti datang ditempat kegiatan orang yang diamati dan ikut aktif terlibat didalamnya. Bila observasi dilakukan secara pasif maka peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan mereka.      Dalam melakukan pengamatan peneliti dapat menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi juga dapat hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Rambu-rambu pengamatan tersebut pengisiannya dalam bentuk memberi tanda cek list (v) pada salah satu jawaban yang telah peneliti sediakan pada rambu-rambu tersebut, namun demikian tidak menutup kemungkinan bagi peneliti untuk mencatat hal-hal yang belum dirumuskan dalam rambu-rambu pengamatan tersebut.4
2. Wawancara
        Wawancara  menurut   Sugiyono   (2009) adalah   merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikostruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (2000) wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan suaranya dengan telinga. Wawancara merupakan alat pengumpul informasi langsung untuk berbagai jenis data sosial, baik yang terpendam (latent) maupun yang memanifes.5
       Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian dapat berupa wawancara terstruktur yaitu sudah ada pedoman yang ditetapkan sehingga tidak diperlukan lagi pertanyaan di luar pedoman wawancaranya. Sedangkan pada wawancara tidak terstruktur dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya serta ide-idenya.
4. Sugiyono, 2009. Metode  Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D.  hal 232.
5. Sutrisno Hadi. 2000. Metodology Research. hal 217.
 
       Untuk menjaga kredibilitas hasil wawancara tersebut, maka perlu adanya pencatatan data, dalam hal ini peneliti menggunakan tape recorder atau handphone yang memiliki fasilitas merekam suara untuk merekam hasil wawancara tersebut. Mengingat bahwa tidak setiap informan suka dengan adanya alat tersebut karena merasa tidak bebas ketika diwawancarai, maka peneliti dapat meminta izin terlebih dahulu kepada informan dengan menggunakan tape recorder atau handphone untuk keperluan wawancara.
            Disamping menggunakan tape recorder atau handphone, peneliti juga dapat mempersiapkan buku catatan yang berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data. Selain itu juga berguna untuk membantu peneliti dalam merencanakan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti bahwa telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka peneliti menggunakan kamera digital untuk memotret ketika peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan atau sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian, karena peneliti benar-benar melakukan pengumpulan data.
3.  Dokumentasi
      Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabe yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kantor, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.6 Sedangkan menurut Sugiyono (2009) mengemukakan bahwa studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.7
      Untuk mendapatkan data melalui teknik dokumentasi biasanya dalam penelitian data yang diperlukan meliputi  nama, usia, latar belakang pendidikan, daftar nilai dan foto dokumentasi dalam pelaksanaan pembelajaran atau selama penelitian.
4.  Metode Test
       Untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaranyang ditetapkan dan perkembangan keterampilan, penelitian dapat menggunakan metode test.  Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan.8
5.  Kuesioner
6. Ibid 3, hal 216.
7. Ibid 4, hal 240.
8. Ibid 3, hal 217.
9. Ibid 3, hal 218.

 
            Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.9



Alasan penggunaan kuesioner adalah (1) bahwa subjek adalah orang yang paling tahu dirinya sendiri, (2) apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti benar dan dapat dipercaya, (3) interpretasi subjek tentang pertanyaan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti, dan (4) lebih menghemat waktu, pikiran dan tenaga karena subjek tidak perlu memberikan jawaban yang mendalam (luas). Kuesioner biasanya merupakan pertanyaan tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah tersedia.10
6.  FGD
       FGD adalah singkatan dari Focus Group Discussion merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif. Teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data dari suatu kelompok masyarakat berdasarkan hasil diskusi yang terfokus pada suatu permasalahan tertentu.11
      FGD dipakai untuk tujuan menghimpun data sebanyak-banyaknya dari peserta. Hanya saja kalau metode lain diperoleh data dari informan/ responden yang bersifat individu, sedangkan informasi yang diperoleh dari FGD merupakan informasi, sikap, pendapat, dan keputusan kelompok. Dengan demikian kebenaran informasi bukan lagi kebenaran perorangan (subyektif), tetapi menjadi kebenaran intersubyektif. Karena selama diskusi berlangsung masing-masing orang/peserta tidak saja memperhatikan pendapatnya sendiri, namun ia juga mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh peserta FGD lainnya.12
            Jadi dengan FGD, peneliti lebih efisien waktu, tenaga, dan biaya karena informasi yang dikumpulkan lebih cepat, akurat, dan lengkap dari pada mewawancarai satu persatu subjek.

B. Teknik Pengumpulan Data yang Sesuai dengan Penelitian
10. Ibid 5, hal 157.
11. Bungin, Burhan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, hal 15.
12. Ibid 11, hal 16.

 
            Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Untuk mendapatkan standar data yang ditetapkan maka harus disesuaikan teknik pengumpulan data dengan pendekatan yang digunakan dalam metode penelitian.
            Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, maka biasanya teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner, teknik tes, dan teknik dokumentasi. Sedangkan dalam penelitian dengan pendekatan metode kualitatif maka pada umumnya digunakan teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, FGD, dan dokumentasi.
            Namun demikian tidak ada aturan yang mengikat tentang teknik pengumpulan data mana yang paling sesuai dengan penelitian. Karena dari berbagai jurnal dan karya ilmiah yang pernah dipelajari, sebagian besar penelitian menggunakan berbagai teknik pengumpulan data agar diperoleh data yang objektif, akurat, dan lengkap sehingga hasil penelitian juga menjadi objektif, akurat, dan lengkap.

















BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
            Berdasarkan pembahasan terhadap permasalahan dalam makalah ini, maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
  1. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dapat dengan teknik (a) observasi, (b) wawancara, (c) dokumentasi, (d) tes, (e) kuesioner, dan (f) FGD.
  2. Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan tujuan dan pendekatan metode penelitian yang digunakan dan dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data agar diperoleh hasil penelitian yang objektif, akurat, dan lengkap.

B. Saran
            Saran-saran yang dapat diajukan dalam teknik pengumpulan data  suatu penelitian adalah :
  1. Sebaiknya peneliti menetapkan dahulu pendekatan apa yang digunakan dalam suatu penelitian apakah kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi.
  2. Sebelum mengumpulkan data untuk keperluan penelitian, Alangkah baiknya, peneliti memahami kode etik dan prosedur penelitian.










DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.             Jakarta : Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo
           Persada.

Hadi, Sutrisno. 2000. Metodology Research Jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung :   Alfabeta.

________. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung :          Alfabeta.

Talogo & Tadjudin. 2003. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran. Jakarta :         Fakultas Kedokteran UI.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar