Rabu, 17 Juli 2013

INFO WORKSHOP
BERGABUNGLAH DALAM WORKSHOP STATISTIK
SPSS dan SEM dengan PLS 

Khusus bagi Bp/Ibu/Sdr yang sedang menyelesaikan studi pada
jenjang sarjana, magister maupun doktoral bisa menghadiri
acara ini pada
 
Hari, tgl : Sabtu, 20 Juli 2013
Tempat  : LKP Indrayanti Semarang 
Waktu    : Jam 09.00 – Jam 14.30 Wib 
                 (break ishoma 11.30 – 12.30) 

 Kompetensi 
1. Menguasai konsep riset dan penelitian 
2. Dapat melakukan input dan transformasi data 
3. Dapat melakukan pengolahan dan analisis data 

Fasilitas 
1. CD pelatihan + original software senilai Rp 1 juta 
2. Online internet 
3. Snack dan minum

Selasa, 06 November 2012

INFO WORKSHOP
BERGABUNGLAH DALAM WORKSHOP STATISTIK
SPSS dan SEM dengan PLS

khusus bagi yang sedang menyelesaikan
Skripsi, Tesis dan Disertasi
Tempat dan Waktu
Hari, tgl : Sabtu, 24 November 2012
Tempat  : LKP Indrayanti Semarang
Waktu    : Jam 09.00 – Jam 14.30 Wib
                 (break ishoma 11.30 – 12.30)
Kompetensi
1. Menguasai konsep riset dan penelitian
2. Dapat melakukan input dan transformasi data
3. Dapat melakukan pengolahan dan analisis data
Fasilitas
1. CD pelatihan + original software senilai Rp 1 juta
2. Online internet
3. Snack dan minum
Kontribusi
1. Profesional/Umum Rp 300.000,- (4 dirham perak)
2. Mahasiswa / Pelajar Rp 250.000,-       (3 dirham perak)

Tempat terbatas,
untuk informasi dan pendaftaran hubungi :
Indra (081 931 902 044 – XL)
Yanti (0853 2900 1624 – As)
Informasi ini didukung oleh :
1. Jaringan wirausaha dan pengguna dinar dirham Semarang
2. LKP Indrayanti, Perum Puri Asri Blok C No. 77 Ciporang 
    Kuningan, Jawa Barat
3.Indrayanti Computer Jl Taman siswa no. 20 Sekaran
    Gunungpati Semarang, Jateng

Sabtu, 21 Januari 2012

Konsultan Skripsi - Tesis - Lap Riset

Variabilitas Data Riset

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang


       Kata statistika dan statistik berasal dari kata Latin status yang berarti negara (dalam Bahasa Inggris: state). Pada mulanya statistika semata-mata hanya dikaitkan dengan pemaparan fakta-fakta dengan angka-angka atau gambar yang menyangkut situasi kependudukan dan perekonomian untuk mengambil keputusan politik di suatu negara. Hal tersebut sampai sekarang masih dilakukan. Pada perkembangannya statistika adalah sekumpulan konsep atau metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data serta menarik kesimpulan berdasar hasil analisis data tersebut.1
       Sehingga dapat dimengerti, bahwa Statistik merupakan kegiatan mengumpulkan, menyajikan, menganalisis, serta menginterpretasikan data mengenai kehidupan. Istilah ’statistika’ (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan ’statistik’ (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif.
 
       Aplikasi Statistika sering digunakan banyak orang dalam kegiatan nyata sehari-hari. Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik (BPS) telah beberapa kali mengadakan sensus (penduduk, ekonomi, maupun pertanian). Berdasar hasil sensus tersebut, kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkait dengan kependudukan, lapangan kerja, keluarga berencana, pendidikan, sosial dan lain-lainnya dapat ditetapkan. Contoh di atas menunjukkan pentingnya cara-cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data. Bayangkan jika tidak ada ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkait dengan data tersebut, alangkah sulitnya mengambil keputusan maupun kebijakan yang berkait dengan penduduk, lapangan kerja, pendidikan, bantuan sosial ataupun RAPBN.

       Peneliti yang akan mengembangkan teori baru di bidang pendidikan, biologi, farmasi, pertanian, astronomi, geologi, kedokteran, ekonomi dan sebagainya seringkali harus mengambil kesimpulan tentang sesuatu hal berdasarkan catatan yang didapat dari hasil pengamatan, pengukuran maupun pencacahan. Dalam hal demikianlah, statistika diperlukan. Sering terjadi, tidaklah mungkin seorang peneliti mengumpulkan data dari seluruh objek yang sedang diselidiki. Untuk memilih sebagian objek agar ia dapat mewakili seluruh objek yang sedang ditelitinya itu, mereka membutuhkan statisika. Itulah sebabnya, statistika, suatu ilmu yang membicarakan hal itu sangatlah diperlukan, terutama di era global (mendunia) saat ini, sehingga ilmu itu harus dipelajari para siswa sejak di SD, SMP, dan juga ketika mereka duduk di SMK, SMA maupun Perguruan Tinggi.

B. Rumusan Masalah

       Berdasarkan beberapa uraian latar belakang di atas permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini adalah :
1.                   Bagaimana ruang lingkup statistik ?
2.                   Apakah yang dimaksud ukuran pemusatan dan penyebaran ?
3.                   Bagaimana penjelasan tentang ukuran variabilitas data ?

C. Tujuan Penulisan

            Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.                   Mengetahui ruang lingkup statistik
2.                   Mengetahui ukuran pemusatan dan penyebaran.
3.                   Mengetahui tentang variabilitas sumber data.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup dan Macam Statistik

1. Penggolongan statistik berdasar pengertian statistik secara garis besar :
    a. Statisik Deskriptif: bagaimana data dikumpulkan dan disajikan
    b. Statistik inferensi: statistik yang berhubungan dengan penarikan kesimpulna yang
        bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah
        Statistik Deskriptif terdiri atas :
Ø      Distribusi frekuensi yaitu penyusunan data dari nilai terkecil sampai nilai terbesar yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau diagram
Ø      Ukuran pemusatan yang terdiri atas rata-rata hitung, median, dan modus
Ø      Ukuran penyebaran terdiri atas rentangan (rank), simpangan rata-rata (mean deviasi), varians, dan simpangan baku (deviasi standar).
        Hal-hal yang berhubungan dengan statistik inferensial adalah :
Ø    Melakukan penafsiran tentang karakteristik populasi dengan menggunakan data yang diperoleh dari sampel
Ø    Membuat prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang akan datang
Ø    menentukan ada tidaknya hubungan antar karakteristik
Ø    Menguji hipotesis
Ø       Membuat kesimpulan secara umum mengenia populasi2
2. Penggolongan statistik berdasar normalitas data :
·     
2. Subana, Rahadi & Sudrajat. 2000. Statistik Pendidikan. Hal 12.
 
Statistik parametrik : berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi seperti rata-rata proporsi, dan lain- lain. Dengan ciri–ciri parametrik adalah jenis data interval atau rasio serta distribusi data (populasi) adalah normal atau mendekati normal.
·      Statistik non-parametrik: inferensi statistik yang tidak membahas parameter-parameter populasi dengan ciri adalah data nominal atau ordinal serta distribusi data (populasi) yang tidak diketahui atau bisa disebut tidak normal.
3. Pembagian statistik berdasar jumlah variabel data :
·      Analisis univariat : dimana hanya ada satu pengukuran (variabel) untuk sejumlah (n) atau pengukuran beberapa variabel tapi masing- masing dianalaisis tersendiri. Contoh: uji t, uji F, ANOVA, dll).
·      Analisis multivariat : dimana ada dua atau lebih pengukuran (variabel) untuksejumlah (n) sampel dan analisis antar variabel dilakukan bersamaan (regresi, korelasi, dll).

B. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data


            Pengolahan data biasanya menghasilkan ukuran-ukuran yang berupa rangkuman yang mewakili data tersebut. Untuk itu, kita berusaha untuk mengetahui di mana suatu data terpusat yang disebut juga sebagai ukuran pemusatan data atau ukuran tendensi sentral. Beberapa jenis nilai gejala pusat yang sering digunakan ialah rata-rata (mean), median, dan modus.
            Ukuran-ukuran ini sering digunakan sebagai gambaran atau wakil data secara keseluruhan. Meskipun begitu, statistika tidak hanya membahas tentang ukuran-ukuran yang dapat digunakan sebagai wakil dari data secara keseluruhan, namun statistika membahas juga tentang ukuran-ukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebaran, variasi atau pencaran suatu data yang dikenal sebagai ukuran penyebaran.
Menilai Pemusatan Data dalam Penelitian

            Beberapa jenis nilai gejala pemusatan data dalam penelitian yang sering digunakan ialah rata-rata (mean), median, dan modus. Ukuran-ukuran ini sering digunakan sebagai gambaran atau wakil data secara keseluruhan
Rata-rata (Mean)
            Nilai tiga kali ulangan Matematika Randi adalah 10, 10, dan 7. Maka rata-rata (mean) tiga nilai adalah = 3
   10 +10 + 7       = 9
            3

Jadi rata-rata = Jumlah Semua Nilai
                           Banyaknya Nilai
Rata-rata (mean) dari kumpulan nilai x1, x2, x3, … xn; adalah:
di mana x bar menyatakan rata-rata (mean), rerata atau rataan; n=banyak atau ukuran data; xi = nilai data yang ke-i; Σ (dibaca: sigma) yang menyatakan penjumlahan.

Median
            Median adalah suatu nilai yang membagi data yang telah diurutkan menjadi dua bagian yang sama banyak. Jika banyaknya data (n) ganjil maka mediannya adalah nilai datum yang di tengah. Jika banyaknya data (n) genap maka mediannya adalah rata-rata dari dua nilai data yang di tengah.
            Median dari data yang telah diurutkan: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 adalah 6. Banyaknya data adalah 9 (bilangan ganjil); sehingga mediannya adalah data ke-5. Sedangkan median dari data: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 adalah 6,5.

Modus
Modus dekat dengan kata ‘mode’. Jika dikatakan mode jilbab pada Januari 2009 adalah model Zaskia maka pada bulan tersebut jilbab model Zaskia adalah model yang paling sering ditemui. Dengan demikian, pada data: 2, 3, 3, 4, 5, 5, 5, 6, 7, 8, 9, 10; maka modusnya adalah 5.


C. Variabilitas
            Variabilitas adalah derajat penyebaran nilai- nilai variabel dari suatu tendensi sentral dalam suatu distribusi.Variabilitas disebut juga sebagai dispersi. Jika dua distribusi, misalnya distribusi A dan B diperbandingkan. Distribusi A menunjukkan penyebaran nilai-nilai yang lebih besar dari distribusi B, maka dikatakan distribusi A  mempunyai variabilitas yang lebih besar dari distribusi B.
Variabilitas dapat diketahui melalui pengukuran3 :
1. Range
2. Mean deviation
3. Standard deviation

Range adalah jarak antara nilai tertinggi dengan nilai terendah.
           
            R  =  Xt – Xr

R  = Range
Xt = nilai tertinggi
Xr = nilai terendah

Kelemahan Range
·                    Penggunaannya sangat terbatas.
·                    Sangat tergantung pada nilai tertinggi dan nilai  terendah sehingga mempunyai fluktuasi yang sangat besar.
·                    Range kurang memenuhi definisi sebagai alat  pengukuran variabilitas karena tidak dapat menunjukkan letak tendensi sentral dan  penyebarannya/ tidak menunjukkan bentuk distribusi.

Mean Deviation
Mean Deviation = Average Deviation = Deviasi Rata-rata
·                    Adalah rata-rata dari deviasi nilai-nilai dari mean dalam suatu distribusi, diambil nilai absolutnya.
·                   
3. google.co.id/#hl=id&site=&q=rumus-rumus+variabilitas+statistik
 
Deviasi absolut = nilai-nilai yang positif.
            MD =  |x|    atau   MD = f|x|
                        N                         N
MD = Mean deviation
|x| = Jumlah deviasi dalam harga mutlaknya
N = Jumlah individu / kasus

Kelebihan dan Kekurangan MD
Kelebihan:
·                    Mulai dipenuhinya definisi variabilitas, yaitu penyebaran nilai-nilai yang ditinjau dari tendensi sentral
·                    Tidak membuang data sedikitpun. Nilai yang ekstrem tetap dipakai.
Kelemahan :
·                    Cara penghitungannya mengabaikan tanda-tanda plus dan minus, sehingga tidak dapat dikenai
·                    perhitungan matematik yang mempertahankan nilai plus dan minus.

Standard Deviation
Secara matematis, SD adalah akar dari jumlah  deviasi kuadrat dibagi banyaknya individu  atau akar dari rata-rata deviasi kuadrat.
            SD =  x2    dimana     M =   x
                      N                               N
SD = Standard Deviasi
x2   = Jumlah deviasi kuadrat
N   = jumlah individu/kejadian dalam distribusi

Makna Standard Deviasi
·                    SD adalah suatu statistik yang menggambarkan variabilitas dalam suatu distribusi.
·                    SD dapat dipandang sebagai satuan pengukuran sepanjang absis dari suatu poligon.
·                    SD dapat pula digambarkan sebagai “ luas”  pengukuran semacam range, tetapi tidak seluas range.
·                    Suatu distribusi normal memiliki enam SD. Di luar keenam SD ini persentasenya sangat kecil, yaitu dibawah 0,13 %.
Kelebihan SD
·                    Tidak mengabaikan tanda negatif dan positif  sehingga dapat digunakan untuk perhitungan  selanjutnya yang menggunakan prinsip  matematik.
·                     Memperhitungkan nilai penyebaran dari mean.
·                     Arti penting untuk pengujian hipotesis
·                     Varians (kuadrat dari standard deviasi)
                        V =   SD2  =    x2
                                                N



















BAB III
PENUTUP


            Berdasarkan pembahasan permasalahan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
  1. Pembagian statistik secara garis besar dibgai menjadi dua yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
  2. Ukuran pemusatan (tendensi sentral) terdiri dari mean, median, dan modus.
  3. Ukuran penyebaran (variabilitas) terdiri dari range, mean deviasi, dan standar deviasi.


















DAFTAR PUSTAKA

Subana, Rahadi dan Sudrajat. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.
google.co.id/#hl=id&site=&q=rumus-rumus+variabilitas+statistik

















Teknik Pengumpulan Data Riset

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
       Tujuan setiap ilmu ialah mengumpulkan pengetahuan secara sistematis yang dapat diteliti kembali kebenarannya. Hal ini dapat dicapai melalui observasi, eksperimen dan pemikiran. Dalam pemikiran sudah dicakup pula kritik dan imajinasi.1 Oleh karena itu, untuk mengembangkan ilmu dan agar diperoleh inforomasi yang objektif, akurat, dan lengkap maka diperlukan suatu penelitian.
       Penelitian adalah suatu usaha yang sistematis untuk mengisi kekosongan dalam pengetahuan. Cara  untuk melakukan penelitian yang sederhana atau yang memerlukan banyak peralatan laboratorium pada dasarnya sama. Jika pekerjaan penelitian tidak dilakukan dengan cara yang lazim, maka pekerjaan tersebut hanya dapat digolongkan sebagai suatu cerita populer atau berita saja.2
       Pada dasarnya titik awal  penelitian diawali dengan timbulnya suatu pertanyaan dalam diri kita mengenai keadaan dan persoalan yang terjadi di sekitar kita. Keinginan untuk lebih mengetahui keadaan dan persoalan di sekitar kita itu, mendorong kita untuk melakukan suatu penelitian. Buku-buku dalam perpustakaan dan laboratorium yang baik merupakan pembantu yang mutlak dalam melakukan penelitian.
       Pada dasarnya suatu penelitian memerlukan metode ilmiah yang dapat ditempuh melalui langkah-langkah (1) merumuskan masalah, (2) mengajukan hipotesis, (3) melakukan verifikasi data, dan (4) menarik kesimpulan. Suatu penelitian memerlukan data yang objektif, akurat, dan lengkap.
       Begitu banyak data di sekitar kita, tetapi tidak semua data tersebut menjadi informasi karena tidak semua data dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Oleh karena itu untuk memperoleh data diperlukan metode atau pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian.
1. Talogo, 2003. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, hal.93
2. Tadjudin, 2003.Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, hal.86.

 
 


       Berdasarkan beberapa uraian di atas maka perlu kiranya dilakukan penelaahan terhadap teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian.

B. Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini adalah :
  1. Apa saja dan bagaimana teknik pengumpulan data dalam penelitian ?
  2. Diantara teknik pengumpulan data yang ada, manakah yang paling sesuai digunakan dalam suatu penelitian ?

























BAB II
PEMBAHASAN

A. Macam Teknik Pengumpulan Data dan Prosedurnya
            Tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan dalam penelitian adalah :
1. Observasi
            Metode observasi yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadapa suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra seperti penglihatan, penciuman, peraba.3  Metode observasi digunakan untuk memperoleh keberhasilan pengelolaan yang tidak dapat diungkapkan dengan metode angket yang lainnya, sehingga data yang diperoleh lebih lengkap dan akurat. Pengamatan/observasi yaitu dengan cara penulis melakukan pengamatan langsung untuk mengamati berbagai aktivitas yang dilakukan pimpinan dan manajer perusahaan dalam proses pengelolaan usahanya. Dalam menggunakan teknik observasi yang terpenting adalah mengendalikan pengamatan dan ingatan peneliti, untuk mempermudah pengamatan dalam penelitian digunakan : catatan-catatan, alat elektronik seperti camera, pengamatan, pemusatan pada data-data yang tepat dan menambah bahan persepsi tentang obyek yang diamati.
3. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. hal 133.

 
        Dalam suatu penelitian kuantitatif, maka data observasi biasanya dibuat dalam bentuk angka. Sehingga berdasarkan hasil observasi akan diperoleh data nominal, data skala atau data interval. Sedangkan dalam penelitian kualitatif  teknik observasi dapat dilakukan secara aktif yaitu peneliti datang ditempat kegiatan orang yang diamati dan ikut aktif terlibat didalamnya. Bila observasi dilakukan secara pasif maka peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan mereka.      Dalam melakukan pengamatan peneliti dapat menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi juga dapat hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Rambu-rambu pengamatan tersebut pengisiannya dalam bentuk memberi tanda cek list (v) pada salah satu jawaban yang telah peneliti sediakan pada rambu-rambu tersebut, namun demikian tidak menutup kemungkinan bagi peneliti untuk mencatat hal-hal yang belum dirumuskan dalam rambu-rambu pengamatan tersebut.4
2. Wawancara
        Wawancara  menurut   Sugiyono   (2009) adalah   merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikostruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (2000) wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan suaranya dengan telinga. Wawancara merupakan alat pengumpul informasi langsung untuk berbagai jenis data sosial, baik yang terpendam (latent) maupun yang memanifes.5
       Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian dapat berupa wawancara terstruktur yaitu sudah ada pedoman yang ditetapkan sehingga tidak diperlukan lagi pertanyaan di luar pedoman wawancaranya. Sedangkan pada wawancara tidak terstruktur dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya serta ide-idenya.
4. Sugiyono, 2009. Metode  Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D.  hal 232.
5. Sutrisno Hadi. 2000. Metodology Research. hal 217.
 
       Untuk menjaga kredibilitas hasil wawancara tersebut, maka perlu adanya pencatatan data, dalam hal ini peneliti menggunakan tape recorder atau handphone yang memiliki fasilitas merekam suara untuk merekam hasil wawancara tersebut. Mengingat bahwa tidak setiap informan suka dengan adanya alat tersebut karena merasa tidak bebas ketika diwawancarai, maka peneliti dapat meminta izin terlebih dahulu kepada informan dengan menggunakan tape recorder atau handphone untuk keperluan wawancara.
            Disamping menggunakan tape recorder atau handphone, peneliti juga dapat mempersiapkan buku catatan yang berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data. Selain itu juga berguna untuk membantu peneliti dalam merencanakan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti bahwa telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka peneliti menggunakan kamera digital untuk memotret ketika peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan atau sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian, karena peneliti benar-benar melakukan pengumpulan data.
3.  Dokumentasi
      Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabe yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kantor, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.6 Sedangkan menurut Sugiyono (2009) mengemukakan bahwa studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.7
      Untuk mendapatkan data melalui teknik dokumentasi biasanya dalam penelitian data yang diperlukan meliputi  nama, usia, latar belakang pendidikan, daftar nilai dan foto dokumentasi dalam pelaksanaan pembelajaran atau selama penelitian.
4.  Metode Test
       Untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaranyang ditetapkan dan perkembangan keterampilan, penelitian dapat menggunakan metode test.  Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan.8
5.  Kuesioner
6. Ibid 3, hal 216.
7. Ibid 4, hal 240.
8. Ibid 3, hal 217.
9. Ibid 3, hal 218.

 
            Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.9



Alasan penggunaan kuesioner adalah (1) bahwa subjek adalah orang yang paling tahu dirinya sendiri, (2) apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti benar dan dapat dipercaya, (3) interpretasi subjek tentang pertanyaan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti, dan (4) lebih menghemat waktu, pikiran dan tenaga karena subjek tidak perlu memberikan jawaban yang mendalam (luas). Kuesioner biasanya merupakan pertanyaan tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah tersedia.10
6.  FGD
       FGD adalah singkatan dari Focus Group Discussion merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif. Teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data dari suatu kelompok masyarakat berdasarkan hasil diskusi yang terfokus pada suatu permasalahan tertentu.11
      FGD dipakai untuk tujuan menghimpun data sebanyak-banyaknya dari peserta. Hanya saja kalau metode lain diperoleh data dari informan/ responden yang bersifat individu, sedangkan informasi yang diperoleh dari FGD merupakan informasi, sikap, pendapat, dan keputusan kelompok. Dengan demikian kebenaran informasi bukan lagi kebenaran perorangan (subyektif), tetapi menjadi kebenaran intersubyektif. Karena selama diskusi berlangsung masing-masing orang/peserta tidak saja memperhatikan pendapatnya sendiri, namun ia juga mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh peserta FGD lainnya.12
            Jadi dengan FGD, peneliti lebih efisien waktu, tenaga, dan biaya karena informasi yang dikumpulkan lebih cepat, akurat, dan lengkap dari pada mewawancarai satu persatu subjek.

B. Teknik Pengumpulan Data yang Sesuai dengan Penelitian
10. Ibid 5, hal 157.
11. Bungin, Burhan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, hal 15.
12. Ibid 11, hal 16.

 
            Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Untuk mendapatkan standar data yang ditetapkan maka harus disesuaikan teknik pengumpulan data dengan pendekatan yang digunakan dalam metode penelitian.
            Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, maka biasanya teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner, teknik tes, dan teknik dokumentasi. Sedangkan dalam penelitian dengan pendekatan metode kualitatif maka pada umumnya digunakan teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, FGD, dan dokumentasi.
            Namun demikian tidak ada aturan yang mengikat tentang teknik pengumpulan data mana yang paling sesuai dengan penelitian. Karena dari berbagai jurnal dan karya ilmiah yang pernah dipelajari, sebagian besar penelitian menggunakan berbagai teknik pengumpulan data agar diperoleh data yang objektif, akurat, dan lengkap sehingga hasil penelitian juga menjadi objektif, akurat, dan lengkap.

















BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
            Berdasarkan pembahasan terhadap permasalahan dalam makalah ini, maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
  1. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dapat dengan teknik (a) observasi, (b) wawancara, (c) dokumentasi, (d) tes, (e) kuesioner, dan (f) FGD.
  2. Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan tujuan dan pendekatan metode penelitian yang digunakan dan dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data agar diperoleh hasil penelitian yang objektif, akurat, dan lengkap.

B. Saran
            Saran-saran yang dapat diajukan dalam teknik pengumpulan data  suatu penelitian adalah :
  1. Sebaiknya peneliti menetapkan dahulu pendekatan apa yang digunakan dalam suatu penelitian apakah kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi.
  2. Sebelum mengumpulkan data untuk keperluan penelitian, Alangkah baiknya, peneliti memahami kode etik dan prosedur penelitian.










DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.             Jakarta : Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo
           Persada.

Hadi, Sutrisno. 2000. Metodology Research Jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung :   Alfabeta.

________. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung :          Alfabeta.

Talogo & Tadjudin. 2003. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran. Jakarta :         Fakultas Kedokteran UI.